TEKNIK SIPIL : CABANG MANAGEMEN
Halo semuanya! Kembali lagi dengan saya, semoga kalian semua sehat dan selalu patuhi protokol kesehatan selama PPKM ini bagi yang keluar rumah atau bagi yang sedang dirumah saja, bagus lanjutkan...
Sesuai janji saya yang minggu sebelumnya, kita akan membahas lagi cabang - cabang lainnya yang ada di jurusan teknik sipil. Cabang yang kita bahas kali ini adalah cabang managemen konstruksi. Ini adalah salah satu cabang yang penting terutama di bidang perencanaan proyek. Tanpa berlama - lama mari langsung saja...
Manajemen konstruksi merupakan bidang
keahlian yang berhubungan dengan proses penerapan fungsi/kegunaan manajemen
seperti perencanaan, pelaksanaan dan penerapan.Dimana berjalan secara
sistimatis pada setiap bagian – bagian tersebut yang terdapat pada proyek,
dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif agar
tercapai tujuan proyek tersebut dengan benar. Manajemen Konstruksi membawahi
mutu fisik dari konstruksi, biaya dan waktu. Dimana manajemen tenaga
kerja/sumber daya manusia dan manjemen material lebih ditekankan dan digunakan.
Karena pada Manajemen Konstruksi, dua puluh persen dari manajemen perencanaan
berperan dan sisanya, yaitu manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya
pengendalian biaya dan waktu proyek mendapatkan bagian yang lebih besar.
Manajemen
Proyek Konstruksi mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan
dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua
hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian
pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat
waktu.
Manajemen
Konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. manajemen material
dan manjemen tenaga kerja yang akan lebih ditekankan. Hal itu dikarenakan
manajemen perencanaan berperan hanya 20% dan sisanya manajemen pelaksanaan
termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.
Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara
lain :
· Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian
antara perencanaan dan pelaksanaan
· Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan
yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktupelaksanaan
· Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah
dicapai, hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
· Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan
keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan
· Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baik untuk menganalisis performa dilapangan
Tujuan Manajemen
Konstruksi
Tujuan
Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur
pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai
dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan ini, perlu
diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan waktu
pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan
pengawasan mutu ( Quality Control ) , pengawasan biaya ( Cost Control ) dan
pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).
Penerapan
konsep manajemen konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun
dapat juga pada tahap – tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek
tersebut sehingga konsep MK dapat diterapkan pada tahap – tahap proyek sebagai
berikut:
· Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan
proyek. Pengelolaan proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis
operasional proyek, dalam bentuk masukan – masukan dan atau keputusan yang
berkaitan dengan teknis operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh
tahapan proyek, mulai dari persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan
penyerahan proyek.
· Tim MK sudah berperan sejak awal disain, pelelangan
dan pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak
(‘feasible “) mulai dari tahap design.
· Tim MK akan memberikan masukan dan atau keputusan
dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen konstruksi
dilaksanakan setelah tahap
· MK berfungsi sebagai koordinator pengelolaan
pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian atau pengawasan, apabila
manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap pelaksanaan dengan menekankan
pemisahan kontrak – kontrak pelaksanaan untuk kontraktor.
Komentar
Posting Komentar