TEKNIK SIPIL - CABANG STRUKTUR

 Halo semuanya!

Kembali lagi dengan saya, apa kabar kalian semoga kalian dalam keadaan yang sehat dan baik - baik saja selama pandemi ini...

Kali ini saya akan membahas lebih dalam mengenai penjurusan dalam jurusan teknik sipil, yaitu cabang struktur, apa itu cabang struktur dalam teknik sipil? mari kita simak berikut ini...


TEKNIK SIPIL CABANG STRUKTURAL 


            Apakah itu Structural Engineering? Seperti yang tadi sudah disebutkan, Structural Engineer menghitung kekuatan sebuah bangunan. Sebelum kita membahas terlalu dalam, mari kita pikirkan kenapa kita mempelajari Structural Engineering. Kita ambil contoh komputer. Jika sebuah komponen di dalam komputer kita rusak, kita bawa ke toko komputer dan komputer kita akan menjadi seperti baru lagi. Tapi jika komponen struktur seperti kolom dalam sebuah bangunan rusak, bangunan tersebut akan runtuh dan bisa bisa mencederai orang-orang di dalam bangunan tersebut.

            Banyak desain-desain struktur yang berbeda dasarnya. Desain untuk sebuah jembatan jauh bedanya dari desain sebuah ruko 2 lantai. Pada intinya, kita tidak mau suatu bangunan runtuh. Ada dua sisi dari desain: kapasitas sebuah bangunan dan beban yang diberikan kepada bangunan tersebut. Jika beban yang kita berikan melebihi kapasitas bangunan tersebut, bangunan itu akan runtuh. Oleh karena itu, kita sebagai structural engineer menyelidiki mekanisme bagaimana sebuah bangunan bisa runtuh agar kita bisa menghindarinya. Kapasitas bangunan sangat dipengaruhi oleh bahan yang kita pakai untuk membangun bangunan itu. Dua bahan yang umum dipakai adalah baja dan beton:

            Desain baja : biasanya jauh lebih akurat daripada desain beton, karena baja lebih gampang diprediksi. Oleh karena itu, baja bisa dimodel dengan lebih akurat dengan komputer dan menghasilkan desain yang sangat efisien. Untuk mencapai desain yang efisien, program seperti STAAD Pro, SAP2000, dll biasa dipakai. Dengan kata lain, tidak banyak material yang “terbuang”. Bangunan yang memakai baja biasanya lebih gampang/cepat untuk dibangun. Tetapi, harga baja jauh lebih mahal daripada beton. Desain baja di Amerika biasanya dipadu oleh buku manual yang diproduksi organisasi seperti AISC (American Institute of Steel Construction). Bila kita tidak mendesain sesuai dengan AISC Manual, saat bangunan yang kita desain roboh, kita bisa dituntut oleh klien.

            Desain beton : biasanya sedikit lebih kasar, karena properti dalam beton tidak bisa diprediksi se-akurat baja. Beton menciut pada saat mengering dan ini memproduksi gelembung udara di dalam beton. Gelembung udara ini menyebabkan beton menjadi lebih lemah dari yang telah diperkirakan karena area beton tidak sebesar yang telah diperkirakan. Tetapi, harga beton lebih murah daripada baja. Banyak juga hal-hal lain yang harus dipertimbangkan ketika memilih bahan yang sesuai dengan kebutuhan bangunan. Desain beton di Amerika biasanya dipadu oleh buku manual yang diproduksi organisasi seperti ACI (American Concrete Institute).

            Ada banyak beban yang harus dipertimbangkan oleh seorang structural engineer. Beberapa yang paling penting adalah:

            Dead Load dan Live Load. Inilah beban yang paling umum. Dead Load adalah beban mati seperti beban beton/baja dan beban lain yang tidak akan pernah bergerak. Live Load adalah beban hidup seperti furniture, manusia, dan beban lain yang bisa bergerak.

            Wind Load – Beban angin biasanya mendorong bangunan secara lateral.

            Earthquake Load – Beban gempa lumayan umum di Indonesia. Karena itu, bangunan harus bisa tetap berdiri bila ada gempa bumi yang relatif lemah.

            Mekanisme kegagalan (Failure Mechanism) daripada berbagai macam bangunan berbeda-beda. Berbagai kecelakaan di dunia yang pernah terjadi telah dipelajari oleh para ahli riset. Tetapi, tidak mungkin kita bisa membaca semua laporan riset ini. Oleh karena itu, riset-riset ini disusun untuk menjadi sebuah buku panduan, untuk memudahkan pekerjaan kita. Ada buku panduan umum seperti IBC (International Building Code), ASCE7 (American Society of Civil Engineer). Ada juga buku panduan yang spesifik ke satu industri. Jembatan di Amerika biasanya di desain dengan menggunakan buku manual bernama AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) sedangkan di bidang industri gas di pandu oleh API (American Petroleum Industry).

            Ada persepsi di mana structural engineering tidak akan berganti, karena structural engineering adalah profesi tertua di dunia. Oleh karena itu, jika kita sudah mempelajarinya, kita tidak perlu terus menerus belajar. Masalahnya, profesi structural engineering dulu banyak menggunakan “perkiraan” sedangkan sekarang lebih banyak menggunakan model. Perubahan zaman membolehkan kita membuat model yang jauh lebih akurat daripada dulu. Oleh karena itu, kita bisa membuat desain yang jauh lebih efisien dengan menggunakan bahan yang lebih sedikit. Semua konsep ini disusun ke dalam buku panduan seperti ASCE7, IBC, AASHTO, dll. Dalam dunia yang ideal, seorang structural engineer seharusnya bisa mengingat isi semua buku panduan ini di luar kepala. Tetapi, ini tidak mungkin terjadi. Lebih-lebih lagi buku panduan ini di-update setiap kurang dari 10 tahun, dan terkadang, kita harus memperbaiki bangunan yang telah dibangun sebelum kita lahir.

Sekian itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai structural engineering, saya harap kalian jadi makin tahu tentang jurusan teknik sipil. pada postingan berikutnya saya akan melanjutkan membahas cabang - cabang lainnya dalam jurusan teknik sipil, jadi pantau terus blog saya ya :))
Tetap jaga kesehatan selama pandemi dan patuhi protokol kesehatan yang berlaku, sampai jumpa semua dan stay tune....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

UPDATE TENTANG BLOG INI

WAWASAN KEBANGSAAN LKMM - TD 2021

FOCUS GROUP DISCUSSION LKMM - TD 2021